/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/cursors/cur-11/cur1028.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/cursors/cur-11/cur1027.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Minggu, 06 Maret 2016

Mengenal Masalah Kulit Keloid, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Photo: Copyright Thinkstockphotos.com
Pernah mengalami luka di kulit tubuh dan saat sembuh muncul seperti daging tumbuh di bekas luka tersebut? Mmm, kira-kira daging tumbuh di berbahaya nggak ya? Baiklah, kali ini mari membahas apa sih sebenarnya daging tumbuh di kulit tersebut, bagaimana ia bisa terjadi dan apakah ia berbahaya dan butuh operasi? Dikutip dari laman healthline.com, keloid merupakan masalah kulit yang terjadi akibat pertumbuhan jaringan luka yang tidak normal atau berlebih dalam tubuh.

Jangan khawatir saat menemukan keloid di tubuh. Pasalnya, keloid bukan merupakan masalah kulit yang bisa berubah menjadi ganas atau berbahaya. Meski begitu, biasanya keloid ini akan menjadi masalah kulit yang mengganggu kecantikan dan menyebabkan rasa percaya diri berkurang. Masih mengenai keloid, keloid ini sendiri biasanya berukuran lebih besar dari luka yang dialami penderitanya. Para ahli mengungkapkan bahwa keloid kemungkinan besar akan terjadi pada seseorang dengan usia 10 sampai 20 tahun.

Pertumbuhan keloid sendiri tidak langsung terjadi setelah kulit terluka. Tapi, pertumbuhan ini biasanya terjadi satu tahun setelah adanya luka. Perlukah keloid dilakukan operasi? Meskipun keloid tidak berbahaya atau ganas, operasi perlu untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar kulit kembali normal dan penderitanya merasa nyaman. Lebih jauh, dalam beberapa kasus keloid ini bisa saja kembali tumbuh dan berkembang di tempat yang sama selepas operasi.

Kira-kira, Apa Sih Penyebab Keloid? 
Para ahli mengungkapkan bahwa keloid disebabkan oleh mekanisme perbaikan tubuh kehilangan kendali saat terluka sehingga membuat proses pemulihan luka menjadi tidak normal dan muncullah keloid atau yang sering kita sebut sebagai daging tumbuh. Menurut ahli kesehatan kulit, keloid dikenal sebagai salah satu masalah kulit bawaan di mana masalah ini diwariskan secara turun temurun oleh keluarga. Dari sekian banyak ras, orang Asia, Afrika Amerika dan Hispanik memiliki risiko diserang kondisi ini lebih tinggi dari lainnya. Hal ini terjadi karena orang-orang ini memiliki pigmen warna lebih banyak.

Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Keloid? 
Pada dasarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah keloid. Cara utama yang sangat dianjurkan adalah melakukan operasi pengangkatan keloid. Tak hanya operasi, cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah keloid antara lain adalah melakukan suntik kortikosteroid, suntik steroid, terapi sinar-X atau terapi sinar radiasi terhadap keloid. Namun, jika kamu takut untuk melakukan suntik, mengatasi keloid juga bisa dilakukan dengan penggunaan gel atau patch silikon, penggunaan minyak pelembab khusus untuk memperlunak jaringan keloid atau melakukan pengobatan sesuai saran dokter.

Itulah sedikit penjelasan mengenai keloid, penyebab dan cara mengatasi. Semoga informasi ini bermanfaat ya. Jika kamu punya pengalaman mengenai masalah keloid ini, jangan lupa share pengalaman tersebut di kolom komentar ya...

Sumber :

http://www.vemale.com/kesehatan/92111-mengenal-masalah-kulit-keloid-penyebab-dan-cara-mengatasinya.html

Masih Muda Kok Ubanan? Ternyata Ini Lho Jawabannya

"Masih muda kok ubanan?"

Tak asing dengan pernyataan ini? Selama ini anggapan umum beredar bahwa uban muncul pada orang-orang yang telah lanjut usia. Rambut berwarna keperakan ini nyatanya muncul tak hanya pada orang tua, tetapi juga kita yang masih muda, bahkan remaja!


Jika uban muncul di sela-sela helaian rambut indahmu, jangan keburu panik dan menuduh diri sendiri mengalami gejala penuaan dini, Ladies. Karena ternyata uban yang muncul di usia muda disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari dalam diri sendiri maupun gen, seperti yang dilansir oleh goodhousekeeping.com:

Faktor Genetika
Gen dan etnis mempengaruhi munculnya rambut putih lho. Orang Kaukasia akan memiliki uban terlebih dahulu daripada orang-orang yang berambut merah. Orang-orang Asia menempati peringkat kedua, kemudian Afrika-Amerika. Namun peneliti masih belum dapat menemukan penyebabnya.

Stress
Stress tidak akan serta-merta memunculkan uban di rambutmu. Tetapi stres dapat menjadi pemicu berbagai masalah kulit dan rambut. Salah satu pertanda stres adalah kerontokan rambut yang mana akan membuat pertumbuhan rambut dengan warna yang berbeda.

Gaya Hidup
Kurangnya vitamin B12 dan merokok adalah pencetus munculnya uban lebih dini. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan minimnya pigmen rambut sehingga uban muncul.

Pertambahan Usia
Yup, pertambahan usia adalah hal yang tak bisa kita lawan. Dermatologis mengatakan ada rumus yang bisa disimpulkan yaitu 50-50-50: 50 persen populasi manusia mendapati 50 persen uban di rambutnya di usia 50 tahun. Dan seperti kulit, rambut akan berubah tekstur seiring bertambahnya usia kita.

Nah, jika di usia muda kamu sudah memiliki uban, nggak usah khawatir dan tidak percaya diri, Ladies. Kamu masih punya banyak pilihan untuk tampil keren dengan rambut beruban, misalnya dengan memotongnya asimetris atau berani bermain dengan warna-warni yang mencolok. Try to be different, cover up your weakness and be confident!

Sumber :

http://www.vemale.com/kesehatan/91567-masih-muda-kok-ubanan-ternyata-ini-lho-jawabannya.html
X-Steel - Wait