/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/cursors/cur-11/cur1028.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/cursors/cur-11/cur1027.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Senin, 25 April 2016

Konsumsi Makanan Ini untuk Menghindari Efek Buruk "Junk Food"



Bersosialisasi dengan banyak kerabat memang menyenangkan dan menyehatkan. Sayangnya, bila aktivitas ini sering kali diisi dengan pesta junk food yang didominasi makanan dan camilan bergaram tinggi, minuman bersoda, atau alkohol, tubuh Anda tentu tak akan sesehat sebelumnya.

Jadi apa yang perlu dilakukan agar tak terjebak efek buruk pesta junk food? Ada beberapa makanan dan minuman yang akan membantu Anda melawan efek dari pesta junk food; memperbaiki pencernaan dan mengembalikan energi. Ahli gizi Jessica Levinson dari Nutritioulicious dan Gina Hassick dari Eating Well membagi tip untuk Anda.


Yoghurt + buah berry
Meskipun Anda tidak memiliki nafsu makan setelah pesta junk food, seporsi yoghurt plain dicampur dengan beberapa buah berry segar untuk sarapan di esok hari, bisa menjadi awal baik untuk memperbaiki metabolisme.

Yoghurt mengandung bakteri lactobacillus yang dapat membantu kinerja pecernaan dan mengurangi peradangan usus yang dipicu oleh makanan manis dan alkohol.


Teh hijau
Jika Anda membutuhkan suntikan energi di pagi hari, minumlah segelas teh hijau tanpa gula. Minuman ini kaya akan antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh terlalu banyak makan “sampah”.

Beberapa penelitian menunjukkan, teh hijau membantu menstabilkan kadar gula darah dan meredakan hasrat makan. Menjadi solusi diet tepat saat Anda sudah makan berlebihan.


Air putih
Hidrasi adalah kunci sehat, terutama setelah makan malam berlebihan. Air akan membantu membersihkan racun, membantu pencernaan, dan melawan kembung.


Omelet telur dan sayur
Telur tinggi protein mengandung asam amino sistein, yang memecah toksin dari alkohol (asetaldehida) dan membuangnya melalui urin.

Sedangkan, sayuran yang kaya serat seperti bayam dan tomat membantu pencernaan untuk bekerja dengan baik.

Jadi, lewatkan dulu keju dan bacon sebagai teman makan telur di pagi hari setelah semalaman pesta junk food. Sebab makanan tinggi lemak akan memperlambat perjalanan makanan ke dalam usus kecil, yang dapat menyebabkan perut kembung dan keram.


Air jahe atau teh peppermint
Jika Anda merasa perut sangat kembung atau kram atau mengalami gangguan pencernaan, jahe atau teh peppermint bisa menjadi “penawar” terbaik.

Keduanya berfungsi sebagai antispasmodic, yang akan membantu mengendurkan otot-otot di saluran pencernaan Anda dan memungkinkan gas untuk keluar dengan lebih mudah.


Pisang
Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi alkohol dan kurang minum air putih, dehidrasi menyebabkan Anda kehilangan mineral baik seperti kalium.

Cara terbaik untuk mengembalikannya ialah dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kalium tinggi, seperti pisang, air kelapa dan kentang.

Mendapatkan cukup kalium juga akan membantu Anda mengatasi efek kembung dan pusing akibat menelan terlalu banyak sodium dari makanan asin.


Oatmeal
Jika Anda merasa mual setelah pesta junk food dan soda, oatmeal dengan irisan buah pir jauh lebih baik ketimbang sarapan dengan telur atau yoghurt. Kombinasi antara keduanya menghasilkan makanan dengan serat sehat namun lembut bagi perut.


Sumber :

http://health.kompas.com/read/2016/02/25/091500823/Konsumsi.Makanan.Ini.untuk.Menghindari.Efek.Buruk.Junk.Food.

Makanan Bergula Bisa Memicu Peningkatan Jumlah Bakteri di Dalam Mulut dan Gigi Berlubang


Selain bisa memberikan banyak sumber energi bagi aktifitas harian, makanan yang kaya akan kandungan gula juga dikenal luas kurang baik bagi kesehatan tubuh, khususnya jika kita mengkonsumsinya secara berlebihan. Pakar kesehatan sendiri menyebutkan jika makanan yang kaya gula bisa membuat kesehatan gigi dan mulut mengalami masalah mengingat kandungan gula ini sangat disukai bakteri yang ada di dalam mulut. Jika kita banyak mengkonsumsi makanan yang kaya gula, maka bakteri bisa tumbuh dengan sangat pesat dan mengubah gula ini menjadi asam. Hasilnya adalah, asam bisa membuat gigi mengalami kerusakan pada lapisan email atau mengalami masalah gigi berlubang!
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pada setiap orang di dunia untuk membatasi asupan gula setiap hari setidaknya 5 persen dari keseluruhan konsumsi kalori harian. Pakar kesehatan Ratu Mirah Afifah juga menyebutkan sebaiknya kita membatasi asupan gula harian maksimal sekitar 6 sendok teh saja atau sebanyak 25 gram. Dengan batasan konsumsi gula ini, kita bisa menurunkan resiko terkena masalah gigi berlubang dengan lebih baik.
Kita seringkali salah kaprah dalam menilai asupan gula hanya terbatas pada konsumsi gula pasir saja sehingga berpikir jika asalkan kita sedikit memberikan gula pada minuman layaknya teh yang kita konsumsi, maka kita sudah membatasi asupan gula harian. Padahal, di dalam bahan makanan sendiri memiliki banyak kandungan glukosa, fruktosa, dan juga sukrosa. Selain itu, beberapa produk camilan layaknya permen atau bahkan minuman layaknya jus buah atau minuman kemasan juga banyak mengandung gula.
Ratu Mirah sendiri memberikan tips agar kita bisa mengurangi konsumsi gula dengan cara mulai mengurangi camilan-camilan manis. Jika diperlukan, alih-alih dikonsumsi sebagai camilan, berikanlah makanan manis sebagai hidangan penutup makan besar sehingga konsumsi camilan manis pun berkurang. Selain itu, jika kita masih memiliki anak yang meminum susu dengan dot, biasakanlah untuk membersihkan gigi setelah konsumsi susu dan jangan biarkan anak minum susu dengan dot hingga tertidur. Dengan menjaga konsumsi gula dan rutin membersihkan gigi setiap hari, maka kita pun tidak akan mengalami masalah gigi dan mulut.

Sumber :
http://doktersehat.com/makanan-bergula-bisa-memicu-peningkatan-jumlah-bakteri-di-dalam-mulut-dan-gigi-berlubang/
X-Steel - Wait