/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/cursors/cur-11/cur1028.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/cursors/cur-11/cur1027.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Jumat, 22 April 2016

Beda Minuman Isotonik dan Minuman Berenergi



Keseimbangan cairan tubuh perlu kita jaga, karenanya air menempati porsi yang besar dalam kebutuhan gizi harian. Tubuh memiliki mekanisme untuk menjaga keseimbangan cairan, salah satunya dengan timbulnya rangsangan haus.

Secara umum, minuman bisa dibagi menjadi empat kategori, yakni air biasa, minuman hipotonik, minuman isotonik, dan minuman hipertonik.

Menurut penjelasan Dr.Elvina Karyadi, Sp.GK, minuman hipotonik mengandung kadar elektrolit (Na) dan karbohidrat rendah (2-3%). Sementara itu, minuman isotonik merupakan cairan berbasis air yang mengandung glukosa dan fruktosa sekitar 6 persen. Konsentrasi minuman isotonik ini sama dengan tubuh.

"Sedangkan minuman hipertonik mengandung konsentrasi substansi tinggi. Kandungan karbohidratnya tinggi (10%)," papar Elvina dalam acara bertajuk 'Kenali Manfaat 7 Ion untuk Aktivitas Sehari-hari," yang diadakan oleh Forum Ngobras dan Wings Food di Jakarta (29/3/16).

Minuman hipotonik berfungsi untuk mengganti cairan yang keluar melalui keringat, tanpa menambah karbohidrat. Bisa dikonsumsi saat berolahraga karena cepat diserap di usus. Contoh minuman hipotonik adalah minuman penyegar yang mengandung NaCL dan dekstrosa.

Seperti minuman hipotonik, minuman isotonik juga cepat menggantikan keringat dan cepat diserap tubuh. Bedanya, minuman isotonik juga menggantikan elektrolit dan memberikan asupan karbohidrat. Minuman ini cocok untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari yang padat atau intensitas tinggi.

Beda minuman isotonik dengan air biasa, minuman isotonik diformulasikan secara khusus dengan kadar ion yang sudah ditentukan.

Adapun minuman hipertonik, baik sebagai minuman berenergi atau peningkat stamina. Cocok bagi mereka yang berolahraga berat atau mengeluarkan banyak energi.

“Namun, minuman jenis ini tidak dapat digunakan untuk rehidrasi atau saat haus,” tegas Dr. Elvina.

Ini karena konsentrasi substansinya tinggi (pekat), sehingga pengosongan lambung dan penyerapan air berjalan lambat. Cairan tubuh akan menjadi hipertonik/pekat, dan malah akan memperberat dehidrasi.

Menurut penjelasan dr.Grace Tumbelaka, spesialis kedokteran olahraga, meski ada banyak produk minuman, kita harus melihat jenis yang tepat sesuai aktivitas.

"Setelah olahraga kita bisa meminum air biasa atau cairan isotonik. Kalau hipertonik karena tinggi glukosa, gunanya untuk menggantikan glikogen, jadi fungsinya bukan untuk rehidrasi," kata Grace dalam acara yang sama.

Bila minuman hipertonik seperti minuman energi diminum saat olahraga justru susah diserap. "Energy drink itu isinya banyak, malah kadang enggak terlalu cocok menggantikan energi setelah olahraga," katanya.


Sumber :

http://health.kompas.com/read/2016/03/30/083500623/Beda.Minuman.Isotonik.dan.Minuman.Berenergi

6 Fakta Ketombe Anda Perlu Tahu



Ketombe bukanlah masalah baru, dan tak sedikit orang yang memiliki masalah ini secara konstan. Ketombe membuat Anda tak jadi tak nyaman mengenakan pakaian berwarna hitam. Selain itu, rasa gatal yang sering ditimbulkan juga bisa membuat Anda jadi terlihat tak profesional.

Melansir Women's Health pada Senin (4/4/2016) inilah 6 hal tentang ketombe yang perlu Anda ketahui:

1. Kulit kepala yagn kering, ketombe, dan psoriasis adalah hal yang berbeda

Walaupun ketika hal ini sama menimbulkan masalah buat Anda, tapi mereka tidaklah sama. "Ketika Anda melihat kulit kepala seseorang yang kering, Anda mungkin saja tidak akan melihat apapun, tapi mungkin akan ada sedikit serpihan di sana sini," ujar Francesca Fusco, M.D., seorang dermatolog medis dan kosmetik di New York.

Keringnya kulit kepala juga secara umum disebabkan oleh faktor lingkungan atau produk yang Anda gunakan. Jadi ketika Anda mengubah kedua hal tadi, kekeringan ini akan menghilang.

Ketombe menimbulkan rasa gatal yang lebih, serpihan kekuningan, kulit kepala berminyak, dan jika kondisinya parah, kerontokan pada rambut.

Mereka biasanya terlihat seperti ini:



Sedangkan psoriasis adalah jenis yang sama sekali berbeda, dan biasanya mempengaruhi mereka yang memiliki kecenderungan genetis. "Pada psoriasis, serpihannya berwarna sedikit keperakan, menggumpal, dan tebal," ujar Fusco. Dan hal ini tidak hanya di kulit kepala saja.

Jika Anda memiliki psoriasis, bagian lain di tubuh Anda seperti siku, lutut, punggung bawah, dan kuku, akan memiliki gejala yang sama.

Jika Anda tak tahu pasti serpihan apa yang ada di kulit kepala Anda, cobalah mengeceknya dengan dermatolog.

2. Ketombe normalnya tidak disebabkan oleh kekeringan

Biasanya orang berpikir kulit kepala keringlah yang menyebabkan ketombe, tapi sebenarnya bukan. "Ketombe sebenarnya disebabkan oleh minyak yang terlalu banyak" ujar David Bank, M.D, direktur dari Center for Dermatology, Cosmetic, and Laser Surgery di Mount Kisco, New York.

"Jamur tak berbahaya yang berperan dalam menyebabkan ketombe akan meningkat seiring peningkatan minyak."

Tapi hal ini bukan berarti Anda kurang bersih. Jika kulit kepala Anda berminyak, biasanya hormonlah yang menjadi penyebabnya.

Jika ada jamur yang berkembang biak terlalu banyak di kelenjar minyak sebaceous Anda, yang dikenal sebagai malassezia, kulit Anda akan mengelupas dan mulai rontok, karena kulit berusaha untuk menghilangkannya. Sayangnya, begitu Anda mengembankan permasalahan ini, sulit untuk dihilangkan.

3. Ketombe bisa jadi lebih banyak saat musim panas

Sudah banyak studi yang dilakukan untuk mencari tahu apakah musim dingin atau musim panas yang membuat ketomba jadi lebih banyak. Namun Fusco mengatakan, ia lebih sering melihat orang dengan permasalahan ketombe ketika cuaca lebih panas.

"Keringat ekstra pada musim panas yang bercampur dengan produksi sebum normal Anda akan menyebar ke seluruh penjuru kulit kepala. Ini karena produksi sebum ada di bawah kontrol hormon," kata Fusco.

Campuran sebum dan keringat tadi akan menyebabkan minyak licin di kulit kepala Anda yang kemudian menciptakan lingkungan ideal untuk ketombe.

4. Alis Anda juga bisa jadi korban

Ketika alis Anda berketombe, alis akan menjadi berserpih, dan biasanya hal ini akan terjadi di sekitar area T-zone di tengah wajah Anda.

Dan Anda akan mulai melihat bercak kemerahan dan gatal.

Alis yang tebal dan rimbun menjadi tempat yang ideal untuk tumbuhnya ketombe. Jadi jika Anda menggunakan pensil, bubuk, atau jel alis, pastikan Anda menghapusnya sebelum tidur.

Anda bisa membersihkannya menggunakan pembersih wajah standar, namun pastikan Anda meluangkan waktu ekstra untuk membersihkan alis Anda.

5. Jangan mencampur sampo anti ketombe dengan jenis lain

Anda mungkin berpikir tidak akan masalah untuk memadukan sampo anti ketombe Anda dengan pelembab rambut yang akan menambah volume atau mengurangi kerontokan. Namun, ini adalah sebuah kesalahan besar.

Tak hanya Anda tak boleh memadukan sampo khusus ketombe Anda dengan sampo biasa, Anda juga harus menggunakan produk rambut lain yang memang khusus untuk menangani masalah ketombe.

6. Dan Anda harus menggunakan produk anti ketombe secara teratur

Jika Anda ingin menghilangkan ketombe dari rambut Anda, jangan lewatkan produk ini saat Anda keramas. "Normalnya, dermatolog akan mengingatkan Anda untuk tidak keramas setiap hari, namun khusus untuk ketombe lakukan sebaliknya," ujar Bank.

"Jika Anda tidak mencuci rambut cukup sering, permasalahan ketombe Anda akan semakin buruk karena minyak akan semakin banyak di rambut Anda yang akan membuat menumpuknya sel kulit mati dan jamur," tutupnya.


Sumber :

http://health.liputan6.com/read/2474982/6-fakta-ketombe-anda-perlu-tahu
X-Steel - Wait