Biasanya setelah mandi, kamu akan melakukan serangkaian ritual seperti mengoleskan pelembap ke seluruh badan hingga memakai deodoran. Untuk yang terakhir, penggunaan deodoran berfungsi untuk menghilangkan bau badan karena percampuran keringat dengan bakteri yang ada dalam tubuh.
Selama ini kamu diajarkan untuk menggunakan deodoran setelah mandi sebab akan membuat tubuhmu selalu segar dan terbebas dari bau badan.
Namun sebuah penelitian yang dilansir dari dailymail.co.uk mengungkapkan bahwa menggunakan deodoran di malam hari ternyata lebih efektif untuk menghalau bau badan. Penelitian yang dikutip dalam jurnal The Dermatologist ini melibatkan 60 wanita dengan rentang usia 18 hingga 65 tahun dan menunjukkan hasil bahwa penggunaan deodoran di malam hari mampu mengurangi keringat lebih efektif.
Bagaimana bisa?
"Well, hal ini cukup logis sebenarnya. Ketika kamu mengoleskan deodoran di ketiak pada pagi hari, kamu cenderung akan langsung banyak berkeringat karena aktivitas yang menumpuk. Sehingga keringat yang mengalir akan langsung membanjiri ketiakmu. Sementara saat di malam hari terutama ketika kamu akan tidur, produksi keringat tak sebanyak saat di pagi atau siang hari. Sehingga pengolesan deodoran akan lebih efektif."
Memang penelitian ini tergolong unik. Tinggal terserah kamu mau mencoba untuk menirunya atau tidak. Sumber : http://www.merdeka.com/sehat/ingin-terbebas-dari-bau-badan-gunakan-deodoran-sebelum-tidur.html
Buah menjadi salah satu makanan yang disarankan untuk selalu kamu konsumsi setiap hari. Sebab kandungan nutrisi dan vitamin di dalamnya mampu mendukung kesehatan tubuhmu secara keseluruhan.
Well, selain nutrisi, buah juga memiliki rasa manis alami yang berasal dari fruktosa. Meskipun alami namun beberapa penelitian kesehatan menemukan bahwa fruktosa sebenarnya tak baik untuk kesehatan tubuhmu. Salah satunya adalah fruktosa bisa menyebabkan lonjakan gula darah dalam tubuh.
Tak berhenti sampai di situ saja, sebuah penelitian terbaru dari UCLA pun menemukan fakta mengejutkan bahwa ternyata gen di dalam otak bisa dirusak oleh fruktosa. "Pengaruh fruktosa ini kemudian mampu mempengaruhi kemampuan otakmu untuk mengingat dan bahkan bisa menyebabkan penyakit Alzheimer, diabetes, hingga penyakit jantung."
Sebelumnya dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan tikus sebagai bahan percobaan. Para tikus dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama meminum air putih, kelompok kedua meminum fruktosa, dan kelompok ketiga meminum fruktosa dan DHA, sejenis asam lemak omega 3. Kemudian para tikus dilatih untuk melarikan diri dari labirin dalam pengujian yang dilakukan selama 6 minggu.
Hasilnya? Tikus yang meminum fruktosa mengambil waktu lebih lama dibandingkan dengan tikus yang minum air putih serta campuran fruktosa dan DHA. Hal ini menyebabkan para peneliti mengambil kesimpulan bahwa fruktosa memperlambat kemampuan tikus untuk berpikir. Gen dalam otak tikus berubah yang kemudian bisa berkaitan dengan munculnya Parkinson, depresi, dan penyakit otak lainnya.
Lantas, apakah hal ini berarti akan membatasi kamu untuk makan buah? Well, buah tetaplah mengandung fitokimia, serat, vitamin, dan mineral yang mencegah penyakit kronis. Plus, serat memperlambat metabolisme fruktosa dalam buah. Untuk itulah jangan mengurangi konsumsi buah. Namun lebih baik konsumsi buah dalam bentuk utuh saja. Sebab membuat jus buah terutama dengan alat blender biasa akan menghilangkan nutrisi di dalamnya karena suhu panas yang ditimbulkan oleh blender tersebut. Dan jika kamu terpaksa untuk minum jus, jangan meminum jus buah yang memiliki campuran gula atau susu di dalamnya. Sebab hal ini malah menambah kandungan gula dalam jus dan menjadikannya sebagai minuman yang tidak sehat. Sumber : http://www.merdeka.com/sehat/benarkah-fruktosa-atau-gula-buah-mampu-menyerang-kesehatan-otak.html