Minggu, 20 Maret 2016
Siapa Yang Butuh Tidur Lebih Banyak: Pria Atau Wanita?
Faktanya, wanita butuh tidur lebih lama setidaknya 20 menit dibanding pria. Itu karena perempuan punya otak yang lebih sibuk dan multi-tasking.
“Salah satu fungsi utama tidur adalah untuk memungkinkan otak agar dapat pulih dan memperbaiki diri,” kata Profesor Jim Horne, direktur Sleep Research Center di Loughborough University. Profesor Horne juga pernah menerbitkan buku Sleepfaring: A Journey Through The Science of Sleep.
“Selama tidur nyenyak, korteks atau bagian otak yang bertanggungjawab untuk menyimpan memori pikiran, bahasa dan sebagainya, melepaskan diri dari indra dan masuk ke mode pemulihan.”
Semakin sering otak Anda digunakan pada siang hari, maka otak semakin butuh waktu untuk memulihkan diri, akibatnya Anda butuh lebih banyak tidur. Dalam hal ini, wanita cenderung untuk melakukan banyak hal sekaligus, atau multi-tasking, sehingga mereka menggunakan lebih banyak fungsi otak daripada pria. Karenanya wanita butuh tidur lebih banyak.
“Pria yang memiliki pekerjaan yang kompleks, yang melibatkan banyak pengambilan keputusan dan berpikir lateral, mungkin juga perlu lebih banyak tidur daripada pria pada umumnya, meskipun masih tidak sebanyak wanita.”
Lebih lanjut, Profesor Horne menjelaskan bahwa otak wanita lebih kompleks daripada pria. Jadi, wanita membutuhkan lebih banyak waktu untuk bersantai dan tidur malam.
Studi lain oleh Duke Medical Center yang meneliti 210 pria dan wanita paruh baya, menemukan bahwa wanita menderita masalah kesehatan yang lebih besar, sebagai akibat dari kurang tidur dibandingkan pria.
Hasil penelitian ini, yang muncul dalam jurnal Brain, Behaviour and Immunity, menunjukkan bahwa, bagi pria dan wanita, kurang tidur dikaitkan dengan tekanan psikologis yang lebih besar serta tingkat yang lebih tinggi, akan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Namun, risiko tersebut secara signifikan lebih kuat terjadi pada wanita. “Kami menemukan bahwa pada wanita, kurang tidur sangat terkait dengan tekanan psikologis tingkat tinggi dan perasaan permusuhan, depresi, dan kemarahan yang lebih besar,” kata Edward Suarez, seorang profesor di departemen psikiatri dan ilmu perilaku.
“Sebaliknya, perasaan ini tidak terkait dengan tingkat yang sama dari gangguan tidur pada wanita.”
“Menariknya, bukan hanya kualitas tidur yang buruk yang meningkatkan risiko-risiko tersebut, melainkan juga lamanya waktu yang dibutuhkan seseorang untuk bisa tertidur justru yang paling berpengaruh. Wanita yang mengaku membutuhkan waktu setengah jam atau lebih untuk dapat tertidur pulas menunjukkan profil risiko yang terburuk,” tutupnya.
Disclaimer: Artikel ini pertama kali dipublikasikan di id.theasianparent.com dan digunakan atas seijin The Asian Parent Indonesia.
Sumber :
http://1health.id/id/article/category/sehat-a-z/siapa-yang-butuh-tidur-lebih-banyak-pria-atau-wanita.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar